" Terwujudnya masyarakat Desa Slempit yang aman, sehat, Cerdas, bedaya saing, berbudaya dan berakhlak mulia "
NO | NAMA LENGKAP | SK PENGANGKATAN | JABATAN | |
NOMOR | TANGGAL | |||
1 | SUYITNO | - | - | Kepala Desa |
2 | KUSPRIADI | - | - | Sekretaris Desa |
3 | SRI YAYUK | - | - | Kaur TU & Umum |
4 | ACHMAT BASUKI | - | - | Kaur Keuangan |
5 | SUPRIYADI | - | - | Kaur Perencanaan |
6 | CIPTO | - | - | Kaur Pemerintahan |
7 | ABDUL ROCHIM | - | - | Kasi Kesejahteraan |
8 | SUNARTO | - | - | Kasi Pelayanan |
9 | H. WIJIONO | - | - | Kasun Lingsir |
10 | SAPARI WIBOWO | - | - | Kasun Slempit |
Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam dongeng - dongeng yang di wariskan secara turun temurun dari mulut kemulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta, dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat tempat tertentu yang dianggap keramat, dalam hal ini Desa Slempit juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari desa yang akan kami tuangkan dalam kisah - kisah dibawah ini.
Asal usul Desa (Legenda) Desa Slempit
Dari berbagai sumber yang telah ditelusuri dan digali, asal - usul Desa Slempit memiliki banyak fersi cerita yang cukup berfariatif, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya sumber cerita yang dikemudian bisa dipercaya dan dijadikan pedoman sebagai keramat orang pertama yang datang atau membabat Desa Slempit.
Dari dasar diatas akhirnya legenda yang kami angkat tokoh yang berasal dari DusunLingsir, Desa Slempit sendiri, karena secara umum masyarakat meyakinni orang yang pertama membabat hutan menjadi DusunLingsir sebelum menjadi Desa Slempit, dari berbagai sumber sejarah, asal - usul Desa Slempit banyak versinya namun yang paling kuat adalah sebagai berikut ;
Konon diceritakan bahwa,Putra Kajeng Sunan Giri, yang bernama: Rohmo dalam mempertahankan serangan dari Kerajaan Mojopahit telah menyusun kekuatan di Gunung Pegat dan dimana pada saat itu dari beberapa santrinya banyak yang mengeluh haus karena tidak ada sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk minum, serta untuk melakukan kegiatan sholat maka,dengan kekuatan bathin dan magiqnya Eyang Rohmo tongkatnya ditancapkan ditanah dan setelah ditarik maka, muncul sumber air yang deras dan sampai saat ini sumur tersebut dimanakan Sumur gedhe tetapi setiap mau menancapkan tongkatnya, sabuk (ikat pinggang Eyang Rohmo) selalu lepas dan disempelitkan kembali sampai beberapa kali oleh karena itu dengan sabda Eyang Rohmo bahwa, kampung ini dibesuk untuk diingat akan saya beri nama kampung Slempit, dan Gunung Pegat sebagai saksi bagi para generasi penerus bahwa di Gunung Pegat ini awal adanya nama kampung Slempit.
Gunung Pegat yang saat ini sebagai maqhomnya Eyang Rohmo masih tetap ada dan ditandai tumbuhnya dua pohon besar yang dinamakan Randu alas, dan desa Slempit sebelum menjadi desa banyak dipimpin oleh keturunan dari para santrinya
Eyang Rohmo seperti di DusunLingsir dipimpin oleh Loko Joyo, yang saat itu dalam pemilihannya dengan sistem gethok-gethok uwi yang arti siapa sebagai calon Kepala Desa dan merasa disenangi warga maka, warga tersebut langsung berada dibelakang calon yang dipilih.
Kepala Desa Loko Joyo menurut cerita menjabat hanya selama tiga tahun dan sebagai pengganti saat itu juga melalui pilihan dengan sistim Gethok - gethok uwi yang terpilih Surti putra dari Desa Suci yang menjadi menantu orang Dusunlingsir Kepala Desa Surti menjabat selama lima (5) tahun karena meninggal dunia maka,diadakan pilihan lagi dengan sistem yang sama dan yang terpilih adalah Lim putra dari Surti Kepala Desa sebelumnya.
Di DusunTanggungan yang saat itu juga di pimpin seorang Kepala Desa nama : Tasman. Setelah meninggalnya seorang kepala desa saat itu tidak ada yang melanjutkan dalam kepemimpinannya.
Di Desa Slempit juga ada Kepala Desanya yang saat itu dipimpin oleh Sauni dan setelah berhentinya Kepala Desa Slempit Sauni dan Kepala Desa Lingsir Lim dan pada masa Pemerintahan Indonesia paska peperangan pada tahun 1946 Desa Slempit dan Desa Lingsir digabung menjadi satu desa yang dinamakan Desa Slempit dan dilakukan pemilihan dengan sistem gethok - gethok uwi dan yang mencolonkan diri Bapak Wagipoek dengan Bapak Sauni yang terpilih saat itu sebagai Kepala Desa Slempit yang pertama dari penggabungan dri Dusunadalah Wagipoek.
Kepala desa Wagipoek semasa menjabat dari tahun 1946 sampai dari thun 1970 telah diadakan kegiatan Adat Desa yang sampai saat ini tetap dilestarikan dalam setiap tahunnya adalah Adat Keleman (wayangan untuk selamatan padi setelah dipanen) yang kedua Adat Bersih Desa juga disebut Ruwah Deso (Tayuban untuk selamatan padi setelah dimasukan dalam lumbung peceklik .
Kedua kegiatan tersebut diawali dari tahun 1947 untuk DusunLingsir dilakukan kegiatan adat desa setiap hari Jum’at Pon baik itu adat keleman maupun adat bersih desa (ruwah deso) dan tempatnya untuk Dusun Lingsir dirumah Kepala Desa dan untuk Dusun Slempit dirumah carik yang saat ini disebut Sekretaris Desa.
Pada tahun 1970 Kepala Desa Wagipoek meninggal dunia maka, diadakan pemilihan kembali kepala desa yang baru dengan sistem pilihan bitingan dan yang bersaing untuk mencalonkan diri pada saat itu ada lima calon tapi yang satu tidak bisa duduk dikursi calon karena sakit maka,tinggal empat (4) orang yang bersaing dan yang terpilih Sapawi sebagai Kepala Desa Slempit periode kedua setelah Wagipoek meninggal dan dalam kepemimpinan Sapawi kegiatan kedua adat tetap dilestarikan serperti saat kepemimpinan Kepala Desa Wagipoek.
Kepala Desa Slempit Sapawi menjabat dari tahun 1971 sampai dari 1989, semasa kepemimpinan Kepala Desa Slempit (Sapawi) mulai ada perubahan penataan pembangunan dilingkungan, pendidikan, kesehatan dan yang lain.
Setelah diberlakukan Undang - undang Nomor : 5 Tahun 1979 maka, masa jabatan Kepala Desa Slempit (Sapawi) dinyatakan berakhir karena sudah melampaui dua masa jabatan, dengan adanya kekosongan jabatan kepala desa saat itu maka, telah dibuka pencalon kepala desa Slempit .
Pada masa kepemimpinan kami kegiatan adat desa kami persempit menjadi satu kegiatan dengan nama kegiatan Adat Bersih Desa yang setiap tahun sekali kami laksanakan setelah panen padi merupakan tanda syukur kepada Allah SWT sebagaimana barokahnya yang diberikan melalui hasil pertanian. Masa berdiri sampai dengan sekarang Desa Slempit telah mengalami beberapa pergantian Kepala Desa, adapun nama - nama Kepala Desa yang menjabat sebagai berikut.:
5. SUYITNO dari tahun 2019 s/d 2025
Luas dan Batas Wilayah
Luas Desa : 724,742 Ha.
Dengan rincian sebagai berikut :
- Tanah dan Sawah : 399,900 Ha.
- Tanah Tegalan : 02,807 Ha.
- Pekarangan : 183,043 Ha.
- Waduk : 7,0 Ha.
- Kuburan : 3,5 Ha.
- Lapangan : 0,8 Ha.
- Lain-lain : 28,491 Ha.
- Sebelah utara : Desa Tulung dan Desa Turirejo
- Sebelah Timur : Desa Belahanrejo
- Sebelah Selatan : Desa Sooko dan Desa KesambenKulon
- Sebelah Barat : Desa Sidoraharjo
- Kecamatan : 5 Km.
- Kabupaten : 32 Km
- Propinsi : 35 Km.
- Pusat : 1,100 Km.
Meliputi ;
- Sumber daya Alam
- Sumber Daya Manusia
- Sumber Daya Pembangunan
- Sumber Daya sosial budaya
1. Pembagian Wilayah Desa :
- Desa Slempit terdiri dari : 2 Dusun
- DusunSlempit : 18 RT dan 3 RW
- DusunLingsir : 19 RT dan 3 RW
2. Data Penduduk
- Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
- Laki – laki : 3.457 Jiwa.
- Perempuan : 3.410 Jiwa.
- Jumlah : 6.867 Jiwa.
3. Jumlah Kepala Keluarga : 1.179 KK.
4. Jumlah Rumah : 1.643 rumah
5. Jumlah Penduduk menurut Kewarganegaraan
- Warga Negara Indonesia
- Laki – laki : 3.457 Jiwa.
- Perempuan : 3.410 Jiwa.
- Jumlah : 6.867 Jiwa
- Laki – Laki : 0 jiwa
- Perempuan : 0 Jiwa
- Jumlah : 0 Jiwa
- Islam : 6.849 Orang
- Kristen Protestan : - Orang
- Katolik : - Orang
- Hindu : - Orang
- Budha : - Orang
- Kepercayaan : 18 Orang
- Jumlah : 6.867 Orang
- Pegawai Negeri Sipil : 86 Orang
- TNI / Polri : 8 Orang
- Dokter : 2 orang
- Karyawan Swasta : 1.957 Orang
- Wiraswasta / Pedagang : 513 Orang
- Tani : 1.516 Orang
- Buruh Tani : 758 Orang
- Pertukangan : 62 Orang
- Pensiunan : 24 Orang
- Jasa : 26 Orang
- Lain – lain : 1.915 Orang
Produk Unggulan :
Dana Desa
Dana Desa Transfer droping APBN sbb:
Tahun 2015 : Rp. 271.778.200
Tahun 2016 : Rp. 664.305.000
Tahun 2017 : Rp. 846.131.000
Tahun 2018 : Rp. 788.157.000
Tahun 2019 : Rp. 922.416.000
Jumlah s/d saat ini : Rp. 3.492.787.200Info: mohon maaf jika ada kesalahan foto, nama, gelar dan Jabatan harap segera menghubungi Diskominfo Kab. Gresik